BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Demam
Typhoid merupakan penyakit endemis di Indonesia, penyakit ini banyak
menimbulkan masalah pada kelompok yang berumur antara 8 – 19 tahun (Prevalensi
91 % kasus).
Kejadian
demam Typhoid meningkat pada musim. Di Negara dengan empat musim, insiden demam
Typhoid meningkat terutama pada musim panas. Penyebarannya tidak tergantung
pada keadaan iklim, tetapi lebih banyak dijumpai di Negara-negara yang sedang
berkembang, terutama didaerah tropis. Hal ini disebabkan karena
penyediaan air bersih, sanitasi lingkungan dan kebersihan individu yang kurang
baik.
Demam
typhoid merupakan permasalahan kesehatan penting di banyak Negara berkembang.
Secara global, diperkirakan 17 juta
orang mengidap penyakit ini tiap tahunnya. Kebanyakan penyakit ini terjadi pada
penduduk Negara dengan pendapatan yang rendah, terutama pada daerah Asia
Tenggara, Afrika dan Amerika Latin.
Di
Sulawesi Selatan, Indonesia. Demam typhoid merupakan salah satu dari penyakit
infeksi terpenting. Penyakit ini endemik di seluruh daerah di propinsi dan merupakan
penyakit infeksi terbanyak keempat yang dilaporkan dari seluruh 24 kabupaten di
Sulawesi selatan, typhoid merupakan penyebab terpenting terjadinya septisemia
terkait komunitas, dengan insiden rate yang dilaporkan melebihi 2.500/100.000
penduduk.
Di
kota Parepare, khususnya Rumah Sakit Fatima pada tahun 2007 terdapat 262 pasien
yang menderita typhoid dimana 84 pasien (32%) adalah anak-anak. Pada tahun 2008
jumlah penderita typhoid meningkat menjadi 352 pasien dan 163 pasien (46,31%)
adalah anak-anak. Sedangkan pada tahun 2009 sampai tanggal 13 Juli 2009 jumlah
penderita typhoid sebanyak 181 pasien, dimana 59 pasien (33%) adalah anak-anak.
Sumber penularan tidak diketahui secara pasti tetapi kemungkinan disebabkan
karena sanitasi lingkungan yang kurang bersih.
Penderita
typhoid perlu dirawat di rumah sakit dengan perawatan isolasi dan diberi
observasi khusus. Penderita harus tirah baring absolute sampai minimal 7 hari
atau kurang lebih 14 hari. Untuk itu, perawat dituntut untuk memiliki kemampuan
dan keterampilan dalam melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan kasus typhoid.
B.
BATASAN MASALAH
Ditinjau
dari masalah dan berbagai penyakit
saluran pencernaan, maka dalam penyusunan karya rulis ini, penulis hanya
membatasi pada Asuhan Keperawatan kepada pasien dengan Typhoid Abdominalis selama
3 hari, mulai tanggal 11 Juli – 13 Juli 2009 di ruang perawatan Yasinta kamar
15 Rumah Sakit Fatima Parepare.
C.
TUJUAN PENULISAN
1.
Tujuan Umum
a.
Memperoleh
pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita typhoid
abdominalis.
b.
Mampu
melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung dan komprehensif meliputi aspek
bio-psikologis pada pasien dengan typhoid abdominalis berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mampu melakukan
pengkajian pada kasus typhoid abdominalis.
b.
Mampu membuat
perencanaan keperawatan terhadap masalah yang timbul sesuai dengan prioritas
masalah.
c.
Mampu
mengimplementasikan rencana keperawatan sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat pada pasien dengan typhoid abdominalis.
d.
Mampu
mengevaluasi asuhan keperawatan terhadap tindakan keperawatan pada pasien typhoid
abdominalis.
e.
Mampu
mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada anak dengan typhoid abdominalis.
f.
Sebagai salah
satu persyaratan untuk menyelesaikan studi Diploma III keperawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar